Tokoh di dalam buku ini, Almustafa, hendak kembali ke negerinya dengan menaiki sebuah kapal. Keberangkatannya tertunda oleh pertanyaan-pertanyaan tentang misteri kehidupan yang diajukan oleh penduduk kota. Wejangan-wejangan yang disampaikan oleh Almustafa bertujuan untuk memerdekakan pikiran siapa pun yang menyimaknya.
Almustafa—yang dalam edisi bahasa Inggris berjudul The Prophet—adalah mahakarya Gibran yang telah menginspirasi banyak orang, termasuk penyair terbesar Indonesia, Sapardi Djoko Damono. Buku-buku Gibran memiliki peranan penting bagi Sapardi dalam berkarya. Buku ini pun diterjemahkan secara khusus oleh Sapardi, sehingga pembaca dapat menikmati buku yang telah menjadikan Kahlil Gibran sebagai salah seorang dari tiga penyair besar sepanjang masa.
Almustafa, atau yang lebih dikenal sebagai The Prophet, sering digolongkan sebagai buku mistik populer dan diterjemahkan ke dalam lebih dari dua puluh bahasa. Hal ini menunjukkan bahwa ada kekuatan luar biasa di balik cara pengungkapannya sehingga pembaca tertarik untuk memahami, menghayati, dan mungkin juga meyakininya. Kritik yang pernah dilontarkan tak satu pun bisa menggoyahkan kemasyhuran karya Gibran ini.
Tokoh dalam buku ini, Almustafa, yang telah tinggal di sebuah kota selama 12 tahun hendak kembali ke negerinya dengan menaiki sebuah kapal. Keberangkatannya itu tertunda oleh pertanyaan-pertanyaan tentang misteri kehidupan yang diajukan oleh sekelompok orang. Wejangan-wejangan yang disampaikan oleh Almustafa bertujuan untuk memerdekakan pendengarnya.
Buku ini berisi esai-esai pendek yang puitis tentang beragam tema seperti cinta, persahabatan, pernikahan, kebahagiaan, kebebasan, pengetahuan, hingga iman dan kematian. Tema-tema itu disampaikan melalui dialog antara Almustafa (sang nabi) dengan orang-orang yang mendatanginya, mulai dari pemimpin, pedagang, pelacur, gelandangan, tua, muda, laki-laki, perempuan.