Rafilus mati dua kali. Kemarin dia mati. Hari ini, tanpa pernah hidup kembali, dia mati lagi. Dia berkaki dua, berjalan seperti manusia biasa, akan tetapi langkah-langkah kakinya menimbulkan derap bagaikan kendaraan berat. Budi Darma meminjam suara Tiwar untuk menuliskan hidup Rafilus dan tokoh-tokoh ajaib lainnya. Budi Darma membongkar tiap sudut pikiran manusia. Menghadirkan hal-hal absurd yan gtak terpikirkan oleh kebanyakan orang. Rafilus dengan segala keunikannya menjadi cermin akan keragaman psikologis manusia-polos sekaligus kompleks.