Topik tentang banjir menjadi bahasan utama di ebook ini. Ebook ini merupakan kumpulan Opini di majalah Tempo khusus tentang problem
Dua topik itu tersebar di beberapa Opini dari edisi majalah Tempo yang terbit antara 2002 dan 2013—periode dengan tiga gubernur: Sutiyoso, Fauzi Bowo, terakhir Joko Widodo. Ebook ini diawali dengan sebuah Opini yang menyoroti banjir awal 2002, yang merupakan banjir terbesar sejak 1996, dengan 78 titik banjir. Tentang hal ini, Tempo menulis pentingnya gubernur—waktu itu Sutiyoso—untuk turun langsung ke pusat-pusat banjir—hal yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta sekarang, Joko Widodo. Selain menyarankan perlunya membangun lebih banyak banjir kanal, “Yang terpenting: segera rehabilitasi daerah aliran sungai.”
Tema tentang banjir
Penertiban vila-vila orang berduit
Banjir merendam sebagian besar wilayah Jakarta, termasuk Bundaran Hotel Indonesia, yang menjadi landmark Jakarta, ketika baru beberapa bulan Joko Widodo memimpin Ibu Kota. pelibatkan masyarakat dalam penanggulangan banjir di era Jokowi. Opini berjudul “Banjir Tak Bisa Menunggu” (Majalah Tempo, 6 Januari 2013) menyarankan Joko Widodo harus dengan tangkas menentukan prioritas dan menetapkan pekerjaan jangka pendek. Pelibatan masyarakat dalam penanggulangan banjir, seperti pembersihan sungai, merupakan bagian yang harus diperhitungkan.
Bagian Kedua ebook ini menghimpun Opini yang menyoroti problem transportasi
Bagaimana dengan proyek Gubernur Joko Widodo dalam mengatasi kemacetan? Pada akhirnya Jokowi—sapaan akrab Joko Widodo—meluncurkan proyek Mass Rapid Transit (MRT) Fase I, Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia, 2 Mei 2013.
Opini Tempo edisi 11 November 2012 mengatakan: Jika pemerintah serius mengatasi kemacetan, sebaiknya memprioritaskan pembenahan transportasi umum. Salah satu penyebab kemacetan adalah buruknya angkutan umum di