Buku ini merupakan kumpulan Catatan Pinggir di majalah Tempo, mulai Maret 1990 sampai edisi terakhir sebelum dibredel, Juni 1994. Berisi 153 judul esai pendek—yang dikenal dengan sebutan Catatan Pinggir--diawali esai berjudul “Keserakahan” (3 Maret 1990) hingga “Kita” (25 Juni 1994). Beragam topik, berbagai hal, yang dekat dengan peristiwa aktual, baik dalam maupun luar negeri, diangkat di buku setebal 628 halaman ini. Ada kolom menyinggung soal keserakahan, nasionalisme, radikalisme, demokrasi, dan ada pula yang menyinggung tentang kecemasan. Tokoh-tokoh pun muncul di esai-esai di buku ini, yang beberapa di antaranya jadi judul esai. Ada yang disinggung sekilas di antara metafora-metafora, ada pula yang jadi topik utama. Ada nama Saddam, Onze Cip (Cipto Mangunkusumo), Duryudana, Marsinah, Mutiari, dan lain-lain. Berbeda dengan buku Catatan Pinggir sebelumnya, untuk Catatan Pinggir 4 ini, pengantar ditulis oleh Goenawan Mohamad sendiri, ditulis pada 5 Juni 1995, satu tahun setelah majalah Tempo dibredel. Goenawan dalam pengantar berjudul “Setelah Tempo Tidak Terbit Lagi” itu, mengatakan, “Mungkin ini akan jadi sebuah alat untuk kilas balik, melihat apa yang pernah terjadi dan tercatat sebelum 21 Juni 1994”. Dan sebagaimana kekhasan Catatan Pinggir, metafora dan aforisma menjadi kekuatan pada esai-esai di buku ini. UNTUK PEMBELIAN BUKU CETAK, SILAKAN HUBUNGI CUSTOMER SERVICE TEMPO, TELEPON 021-5360409 ext. 9