Popularitas adalah belenggu. Setidaknya, itu yang dirasakan Connel, cowok populer di sekolah. Ia selalu mencemaskan pendapat orang lain. Dia bahkan tidak berani mengakui hubungannya dengan Marriane, cewek yang dianggap aneh oleh teman-temannya. Padahal hanya bersama Marriane, Connel bisa menjadi dirinya sendiri dan menikmati waktu. Saat di bangku kuliah, keadaan berbalik. Marriane mendadak menjelma menjadi gadis yang banyak diundang di pesta-pesta, sementara Connel justru terabaikan di lingkaran pergaulan dunia kampus. Hubungan mereka memasuki babak baru yang lebih rumit, karena di dalamnya trauma, kecemasan, dan penyangkalan diri selalu mengusik.
Normal People meramu konflik psikologis secara apik bersama segala persoalan tentang kelas, cinta pertama, dan kompleksitas hubungan dalam keluarga dan pertemanan. Membaca novel yang dinobatkan sebagai karya klasik abad 21 ini, kita akan dibawa menikmati sensasi menjadi muda dan mabuk kepayang karena cinta.