Finalis Kirkus Prize dan Andrew Carnegie Medal tahun 2017
Pemenang National Book Award 2017 Kategori Fiksi
“Dosa masa lalu, kematian, masa depan, harapan.
Diramu menjadi lagu yang indah tapi menyakitkan.”
—Ratih Kumala, Penulis Gadis Kretek,
nomine Kusala Sastra Khatulistiwa 2012
Di usia 13 tahun, Jojo sudah dipaksa untuk menjadi lelaki dewasa. Dia harus berperan sebagai orangtua bagi adik balitanya, karena sang ayah mendekam di penjara dan sang ibu pencandu narkoba. Seakan hidup Jojo belum cukup rumit, dia dihantui pamannya, Given, yang mati karena korban rasisme. Hantu sang paman yang terus merongrong, membuat Jojo tak bisa tenang.
Karena tak tahan, Jojo akhirnya membantu arwah Given membereskan urusan duniawinya. Bukan hal yang mudah, karena tiba-tiba sang ibu menyeret Jojo dan adiknya menempuh perjalanan jauh untuk menjemput ayah mereka dari penjara. Jojo dan adiknya harus menahan lapar sepanjang jalan, karena sang ibu lebih memilih narkoba daripada beli makanan. Belum lagi gangguan arwah Given yang tak henti. Apa sebenarnya yang diinginkan arwah sang paman? Dapatkah Jojo menjaga adiknya dari ibunya yang kecanduan sehingga mereka bisa pulang dengan selamat? Pulang bukan hanya soal rumah, tapi juga keluarga yang mencintaimu tanpa syarat. Kalau begitu, di manakah Jojo dapat menemukannya?
Dengan gaya penulisan yang istimewa dan sarat perasaan, Sing, Unburied, Sing mendapat banyak respons positif dari para kritikus sastra. Kisah keluarga yang tak terlupakan ini dipilih Time Magazine dan The New York Times sebagai salah satu buku terbaik tahun 2017.
“Wajib dibaca.”
—Margaret Atwood, penulis The Handmaid’s Tale
“Sebuah mahakarya.”
—Jason Reynolds, penulis All American Boys dan Long Way Down
“Dunia kerap memberi luka yang tak kunjung kering oleh waktu.
Buku ini adalah pengingat bahwa kita jugalah bagian dari dunia itu.”
—Chandra Bientang, Penulis novel Dua Dini Hari dan Emerging Ubud Writers & Readers Festival 2019