Pemandangan yang terhampar di depan Fu lebih buruk daripada yang dia bayangkan. Api menyambar dari setiap bangunan. Di bawah cahaya bulan, dia bisa melihat jubah jingga di mana-mana. Ratusan serdadu berbaju zirah pun tergeletak. Fu tercekik asap dan bau busuk tubuh-tubuh terbakar yang disulut oleh panah berapi. Fu, sang biksu pendekar gaya macan, tidak rela Kuil Changzen diserang tanpa perlawanan. Baginya, Kuil Changzen adalah rumah, Mahaguru adalah orang yang paling dia hormati, dan penghuni kuil adalah saudara-saudaranya. Saat dipaksa pergi bersama empat saudaranya sesama yatim piatu—Malao, Seh, Hok, dan Long—Fu tahu dia harus melakukan sesuatu. Dia tidak tinggal diam! Walaupun risikonya dia harus menguak rahasia kelam Mahaguru. Rahasia tentang masa lalu dan orangtua kelima biksu muda yang hebat itu! Pertama-tama Fu harus kembali ke kuil untuk melihat keadaan … karena tak mungkin seorang pemberani pergi begitu saja dari pertempuran.