Kemunduran Yahoo terjadi selama masa dot-com bust di tahun 2000. Sebuah perusahaan internet yang ketinggalan jaman, yang sahamnya jatuh sembilan persen dalam sehari, dan sulit membaik kembali. Sialnya Yahoo terus menerus dipimpin oleh orang dengan keputusan yang salah. Yahoo hampir kehilangan segalanya, hingga datang sebuah keputusan merekrut salah satu petinggi Google saat itu, Marissa Mayer di tahun 2012. Mayer masuk ke Yahoo berkat campur tangan sejumlah pemain internasional dan reputasinya sebagai sosok muda berpengaruh yang menjalankan seisi Google. Proses rekrutmen berjalan sangat cepat, tapi membuat semua orang sangat optimis. Harapan yang dibuktikan dengan pencapaian luar biasa dalam kurun waktu kurang dari setahun; Yahoo meluncurkan produk dengan kecepatan yang tak pernah dimilikinya selama lebih dari satu dekade, memenangi penghargaan dan pujian untuk desain produknya, hingga ribuan orang melamar ke Yahoo tiap kuartalnya.
Akan tetapi di tahun yang sama, Mayer duduk di hadapan semua staf di kafetaria Yahoo, bersiap mempertaruhkan reputasi dan citranya di hadapan Yahoos. Mayer akan menjawab satu per satu pertanyaan Yahoos tentang keputusan terbarunya yang dianggap kontroversial. Setahun sebelumnya, ia memutuskan untuk tidak memecat lima ribu orang di antaranya, dan kini keputusan tadi dipertimbangkan ulang. Ruangan itu dipenuhi aura ketegangan, dan pertanyaan penting kembali menyeruak: Apakah Mayer benar-benar bisa menyelamatkan perusahaan ini?
Simak perjuangan dan kegigihan Marissa Mayer yang dirangkum oleh tangan jeli Nicholas Carlson, koresponden senior Business Insider. Layaknya menaiki roller coaster, buku ini akan mengaduk-aduk dan membawa Anda turut merasakan sendiri perjuangan menyelamatkan sebuah bisnis jenis baru, dengan serangkaian cara yang tak disangka-sangka.