MARKETING FOR COMPETITIVENESS ASIA YANG MENDUNIA PADA ERA KONSUM

Rp. 79,000

Rp. {{ formatPrice(priceCheck.pdf.price) }}

(Pdf) +

Rp. {{ formatPrice(priceCheck.hard_copy.price) }}

(Hard Copy)
Type
Qty Stock : Available
Qty
Stock : 34
Note
Mizan Store
Jakarta
4.5

Asia adalah wilayah dengan jumlah penduduk paling padat, mencapai 60% populasi dunia. Kawasan ini telah menyediakan pasar yang sangat menguntungkan bagi banyak perusahaan, besar maupun kecil, dari semua jenis industri. Ekonomi internet di Asia Tenggara diperkirakan akan tumbuh 6,5 kali dari US31 miliar pada 2015 menjadi US197 miliar pada 2025.
 
Dalam buku ini, Bapak Pemasaran Modern, Profesor Philip Kotler, berkolaborasi dengan dua ahli pemasaran dari Asia, Hermawan Kartajaya dari Indonesia dan Hooi Den Huan dari Singapura. Riset yang mereka lakukan menunjukkan bahwa pemasaran tidak lagi bekerja secara vertikal, tapi telah mencakup paradigma baru: horisontal. Penduduk Asia telah memiliki cara baru dalam memilih, membeli, dan menggunakan produk atau layanan.
 
Selain menawarkan konsep-konsep dan kerangka kerja baru, Marketing for Competitiveness juga memberikan sejumlah besar contoh nyata dari berbagai perusahaan di Asia. Buku ini akan menggambarkan dengan  detail teknik pemasaran perusahaan-perusahaan tersebut dalam upayanya memenangkan persaingan di pasar Asia.
 
 
 
Tentang Penulis:
 
Philip Kotler
Dr Philip Kotler adalah S.C. Johnson Distinguished Professor of International Marketing di Kellogg School of Management. Dia salah satu pemikir pemasaran terkemuka dunia. Dia meraih gelar M.A. dalam bidang ekonomi (1953) di University of Chicago dan gelar PhD dalam bidang ekonomi (1956) di Massachusetts Institute of Technology (MIT), dan menerima gelar kehormatan dari 20 universitas di negara-negara lain. Dia menulis lebih dari 58 buku dan lebih dari 150 artikel. Dia pernah menjadi konsultan di IBM, General Electric, Sony, AT&T, Bank of America, Merck, Motorola, Ford, dan banyak lagi. The Financial Times memasukkan namanya dalam daftar 10 pemikir bisnis terkemuka. Koran itu juga menyebut buku Marketing Management karyanya sebagai salah satu dari 50 buku bisnis terbaik sepanjang masa.
 
Hermawan Kartajaya
Hermawan Kartajaya adalah pendiri Asia Marketing Federation dan Presiden Asia Council for Small Business. Pada 2003, namanya disebut sebagai salah satu dari “50 Gurus Who Have Shaped the Future of Marketing” oleh CIM-UK. Pada 2009, dia menerima penghargaan Distinguished Global Leadership Award dari Pan-Pacific Business Association. Dia juga seorang pemikir bisnis strategis dan praktisi pemasaran. Dia telah menulis lima buku internasional bersama Philip Kotler—bapak pemasaran modern. Buku terakhir Hermawan, Marketing 3.0, diterima secara global dan diterbitkan dalam 25 bahasa. Hermawan adalah executive chairman dan pendiri MarkPlus Inc., penyedia layanan pemasaran terintegrasi yang terkemuka dan memberikan layanan komprehensif untuk konsultasi, riset, pelatihan, dan media, dengan cabang di 18 kota di Indonesia. Dia menerima gelar doktor kehormatan dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.
 
Hooi Den Huan
Dr Hooi Den Huan adalah Direktur Nanyang Technopreneurship Center, Nanyang Technological University, dan Associate Professor di Nanyang Business School. Dia juga menjadi penyelia di Asia Marketing Federation Foundation, wakil presiden di Asian Council for Small Business, konsultan kehormatan untuk CCPIT Commercial Sub-Council, and anggota dewan penasihat Times Higher Education, Times of India. Den menerima gelar BSc (Hons) dalam bidang business studies dari University of Bradford, gelar PhD dari University of Manchester, dan pernah menjadi sarjana tamu di Sloan School of Management, MIT. Dia adalah Chartered Marketer (CIM-UK), Chartered Accountant (ICAEW), Chartered Management Accountant (CIMA), dan juga seorang Babson TETA Fellow. Selain itu, Den pernah menerima penghargaan Distinguished Global Leadership Award dari Pan-Pacific Business Association pada 2011, kemudian ICSB President’s Award pada 2014, dan Fellowship dari Marketing Institute of Malaysia pada 2016.