Manusia, masterpiece penciptaan di seantero semesta, diciptakan dengan akal—yang dengannya manusia diharapkan memenuhi tujuan penciptaan: “Aku menciptakan segala sesuatu untukmu, dan engkau untuk-Ku” (Hadis Qudsi).
Namun, adakah manusia selalu menyadari tujuan mulia penciptaan itu? Ataukah ia lebih sering terjebak di titik buta (blind spot) yang hanya membuatnya berputar-putar dan akhirnya terperangkap dalam penjara kehidupannya sendiri? Sufi besar Jalaluddin Rumi menyitir keadaan manusia ini dalam syairnya:
sekian lama engkau terpenjara di kolam kecil
padahal di sinilah Aku, samudra meruah
kemarilah, menyatu dengan-Ku
tinggalkan segala kebodohan dunia,
ikutlah bersama-Ku.
Dalam buku ini, Prof. Komaruddin Hidayat mencoba memaparkan apa saja Penjara-Penjara Kehidupan yang membelenggu kita dari mencapai kebahagiaan sejati, yang tak lain adalah tujuan penciptaan kita—pengabdian kepada-Nya.