Aku menangis, sebab aku begitu ingin menemui lelaki yang menyimpan tatapan matanya di surga. Sebab aku begitu lelah dengan mata lelaki yang meneliti setiap pori pada kulitku. Sebab aku begitu jenuh dengan tubuhku yang menyimpan magnet sehingga mata-mata itu lekat padanya.
Adakah? Lelaki surga yang menyimpan tatapan matanya? Menukarnya dengan cinta sebab aku seorang mukminah, sebab aku seorang salihah? Dan, bukan karena wajah serta tubuhku yang membuatnya terpikat?
Endorsment:
“Antologi cerpen dengan sentuhan moralitas halus—seolah menyapa tanpa suara. Mencengkeram sekaligus membebaskan.”
-- Maman S. Mahayana, Dosen dan Peneliti Fakultas Sastra UI
"Cerpen-cerpen Intan sangat manusiawi dan menghanyutkan."
-Eka Budianta, Sastrawan, anggota Dewan Etik Satupena, Persatuan Penulis Indonesia.
Profil Penulis:
Untuk pertama kali saya menulis kumpulan cerpen dengan nama yang tercantum dalam kartu identitas. Bukan bermaksud untuk menghapus sejarah, tetapi ternyata saya mulai ingin dikenal sebagai diri saya sendiri. Meskipun proses menjadi diri sendiri, kadang-kadang perlu melalui hal-hal semacam itu. Iya, nama saya Setiawati Intan Savitri nama pena saya dulu Izzatul Jannah. Sebuah nama yang menghantarkan saya untuk menulis cerita-cerita dengan latar Islam dan pemikiran-pemikiran Islam. Sampai sekarang pun masih, karena saya menganggap Islam adalah sistem rujukan bagi hidup saya.
Saya telah menulis puluhan buku, dari mulai kumpulan cerpen, baik bersama maupun sendiri, novel, dan beberapa buku nonfiksi,dari tahun 2001, tiga di antaranya terakhir diterbitkan di P.T. Balai Pustaka, buku psikologi populer berjudul: Kenali Emosi, Kenali Komunikasi dan Kenali Stress (2010). Saya pernah bekerja di P.T. Balai Pustaka, 7 tahun lamanya, sebagai GM Penerbitan. Namun kemudian, saya memilih untuk mengajar di Fakultas Psikologi Mercubuana, karena mengajar dan meneliti lebih terasa membebaskan, sambil belajar di tingkat doktoral Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Disertasi saya masih tentang kegiatan menulis, temanya “Menulis dan kesehatan psikologis”, mudah-mudahan segera akan terbit bukunya.
Jika Anda ingin kontak, ini email saya:
[email protected], atau FB saya: intan savitri atau Twitter saya: @intansavitri72 dan IG saya: intan_psi. Oya, saya juga sedang mengembangkan terapi menulis, kami menyebutnya:
Narrative Writing Therapy. Jika Anda berminat untuk berdiskusi tentang ini, kontak saya, ya!
KEUNGGULAN BUKU:
Inilah antologi cerpen dengan sentuhan moralitas yang halus. Seolah-olah ia menyapa nurani kita tanpa suara, tapi toh, kita tahu ke arah mana pesan itu hendak disampaikan. Ada serangkaian kemurungan yang berakhir dengan kesadaran spiritual. Segalanya merayap perlahan, kadang kala juga mengecoh dan mengejutkan. Justru di situlah kemenarikannya. Mencengkeram dan membebaskan.
Problem domestik yang bermain seputar kehidupan keluarga berhasil ditarik ke tingkat yang lebih substansial: keberadaan manusia dalam hubungannya dengan sesama manusia dan Sang Khalik.