“Kyaaa ... Kerla! Kamu kereeen ...!” “Kerlaaa ... subscriber-mu banyak sekali!” “Wiiih ... makin terkenal saja, kamu!” Sali mengelus dada. Dia harus bersabar beberapa hari lagi, beberapa minggu lagi, hingga mungkin mereka tidak akan seheboh itu. Hmmm ... siapakah Kerla? Apa yang dia
miliki sehingga teman-teman kagum kepadanya? Padahal, Sali justru kebalikannya, lho! Dia tidak tertarik untuk ikut mengerubungi Kerla. Nah,
kenapa, ya? Kalau ingin tahu jawabannya, baca bukunya saja, yuk!