SEJARAH OTENTIK NABI MUHAMMAD SAW

Rp. 90,000

Type
Mizan Store
Jakarta
4.5

Kita sering mengatasnamakan Nabi Saw. untuk urusan-urusan pribadi atau kelompok. Begitu juga orang yang ‘tidak mengenal’ dan tidak mengimani kenabiannya gemar menghina-hina dan menggambarkan sosoknya secara negatif.

Muhammad Saw., sosok yang tak pernah kering disauk, ditimba, dan digali sejarah kehidupannya. Pribadi yang dipilih Tuhan, namun hadir menampilkan sisi-sisi kemanusiaan. Tak sedikit dari umat muslim memujanya dengan emosionalisme meluap-luap, meskipun tak cukup paham akan sisi-sisi historisitasnya.

Benarkah Nabi Saw. ummî—dalam arti buta aksara dan tidak bisa baca-tulis? Bagaimana keseharian hidup Nabi Saw.? Bagaimana sesungguhnya Nabi Saw. menerima wahyu dan mengaktualisasikannya dalam kehidupan nyata? Bagaimana Nabi Saw. mengubah karakter dan tatanan masyarakat Arab dari asalnya biadab (badâwah) menjadi beradab (hadhârah)? Bagaimana seharusnya kita meneladani kehidupan beliau untuk zaman now?

Buku ini unik dan beda. Membahas secara ilmiah, mendalam, dan kritis tentang perjalanan hidup Nabi Muhammad Saw. dengan referensi yang akurat dan lengkap. Buku ini secara genuine melaporkan dakwah Nabi Saw. periode Makkah dan Madinah, proses turunnya wahyu, perang, tentang kesehatan, dan kewafatan beliau.

Hal yang lebih menarik lagi, isinya tak sungkan mengkritik buku-buku sirah terdahulu, yang kerap ditulis ‘teramat’ hati-hati namun cenderung tak cermat. Akibatnya justru merugikan, karena banyak celah yang bisa dipelintir oleh para orientalis untuk melemahkan Islam. Penulis membeberkan sejarah Nabi Saw. secara pas, adil, dan objektif, tanpa menambah dan mengurangi, serta tak satu pun merujuk buku yang ditulis oleh para orientalis.

Endorsemen:
“Buku ini dimaksudkan untuk mendorong pengetahuan dan keyakinan betapa pentingnya membacara Sirah Rasulullah Saw., untuk menjaninkan kembali Islam dalam jiwaku, melahirkan kembali Islam dan hidupku, memproses pengutuhan keislamanku, serta siapa saja yang Islamnya masih serendah aku. Buku seperti Sejarah Otentik Nabi Muhammad Saw. ini perlu diperbanyak, diterbitkan, dan disosialisasikan.”
Emha Ainun Nadjib, budayawan