Hidayah bisa datang pada siapa saja yang Allah kehendaki, begitu juga dengan keadaan yang dialami Andara, seorang penari yang selalu menjamu pandang para lelaki yang ingin menonton kemolekan tubuhnya dan kemahirannya menari. Andara merasa tubuhnya adalah aset yang tak mungkin bisa diindahkan oleh lelaki mana pun. Namun, lain halnya dengan Farhan, lelaki itu mungkin satu-satunya lelaki yang pernah Andara temui dan tidak terkesan dengan tariannya, malah Farhan tak mengacuhkan ajakan Andara untuk menari dengan menolak kalungan selendangnya. ^Siapa lelaki ini? Kenapa dia tak mengacuhkanku? Mana mungkin ada lelaki seperti ini ....^ Tentu saja hidayah itu bisa datang dari siapa saja, termasuk dari lelaki yang justru tak mengacuhkan Andara, tak disangka ternyata Andara menaruh simpati dan rasa penasaran mendalam pada sosok Farhan, lelaki shaleh yang nyatanya hanya menjaga pandangan karena takut pada Allah. Berbicara tentang Allah, kapan terakhir Andara shalat? Kapan terakhir dia mengingat Sang Penciptanya itu? Dari sinilah semua bermula. Apakah Andara akan benar-benar berhijrah? Apakah hijrahnya karena Farhan? Lelaki yang mungkin dia kagumi. Apakah Andara akan menjalani kisah hijrahnya dengan istiqamah?