Jomblo itu urusan perjuangan. Enggak akan ada lagi di belahan dunia mana pun calon ketua OSIS-nya paling rajin menyejahterakan para jomblo. Bukan karena dirinya sama-sama jomblo, jadi merasa setali sepenanggungan, tapi emang urusan jomblo menjomblo udah rada dianggap ahli sama pihak berwajib. Kenalin, nih, NURMAN! Bukan sejenis superhero yang pake sayap di punggung dan dipertanyakan aerodinamikanya gimana, kayak SUPERMAN. Dia hanya sekadar cowok butuh kasih sayang dari SMA Mandiri yang ujug-ujug dicalonkan menjadi Ketua OSIS oleh kepala sekolah tercinta.
Nurman harus ngadepin masalah baru berupa terpaksanya jiwa raga mengikuti pidato calon ketua OSIS, ikut debat, ikut kampanye, hingga diklat anggota baru yang mesti diadakan di pegunungan. Okelah, Nurman nurut-nurut aja dijebloskan ke dalam kawah pergolakan calon ketua OSIS. Tapi kenapa semua usaha Nurman untuk menang banyak yang menggagalkan? Mulai dari kertas pidato yang hilang, sampe lawan main yang memikat perhatian.
Ya Tuhan, apa yang harus Nurman lakukan?