Setiap pagi adalah hari baru yang selalu disyukuri Tari. Tinggal di rumah yang nyaman dan semua kebutuhannya tercukupi dengan baik. Tari juga bisa sekolah dengan baik walaupun kondisi kakinya tidak sempurna. Tari yang pintar melukis, menjalani kehidupannya seperti anak-anak normal pada umumnya. Meskipun ada Tania yang selalu mengganggunya, tidak menjadi hambatan bagi Tari untuk tetap semangat ke sekolah.
Kehidupan Tari berubah saat ayahnya terkena PHK dari perusahaannya. Mama Tari berusaha membantu memenuhi kebutuhan keluarga dengan menerima pesanan kue dan katering masakan. Tari pun ingin membantu melalui keahliannya melukis. Dia ingin menggabungkan keahliannya itu dengan keahlian ayahnya yang pintar membuat perabotan dari kayu. Wah, kira-kira apa yang Tari lakukan, ya? Apakah ayah dan mamanya setuju dengan usul Tari?