Kebun Anggrek Anggun (Shalwa Maulidya Syahrani dan Eddy Moer)
Ibu tidak percaya jika Anggun bisa merawat bunga, makanya ibu menolak keinginan Anggun saat ingin memiliki kebun Anggrek sendiri, itu membuat Anggun sedih. Tapi ternyata ibu telah mempersiapkan kejutan lain untuk Anggun.
El si Keriting (Chal Mahdi dan Eddy Moer)
Ini hari pertama El sekolah, tidak butuh waktu lama El langsung bergabung dengan keseruan anak-anak lainnya, diantara beberapa anak yang sedang berkejaran, El melihat seorang anak yang sedang menyisiri rambutnya, namanya Tia. Tia menawari El untuk menyisiri rambut keritingnya, saat akan disisiri, tiba-tiba seorang anak lelaki jahil merebut sisir, Tia.Tanpa pikir panjang El langsung mengejar anak laki-laki itu. bagaimana ya keseruan El di sekolah barunya?
Jilbab Baru Wika (Fajriatun Nurhidayati)
“Teman-teman, lihat! Aku sudah beli jilbab topi,” seru Nadia sambil menunjukkan jilbab topi warna biru laut. Semua teman berkerumun di meja Nadia. Beberapa hari terkahir, sedang musim jilbab topi di kelas 5a. Anak-anak berbondong-bondong membeli jilbab topi.
“Besok kalau kunjungan wisata, kita pakai jilbab topi, ya? Biar kompak,” usul salah satu anak dan langsung disetujui. Wika memandang jilbab topi Nadia sedikit iri. Di kelas, hanya dia yang belum memilikinya. Buru-buru Wika menghilangkan pikiran buruknya. Ah, nanti juga kan aku mau beli? Buat apa iri.
Wika meraba saku roknya. Di sana tersimpan uang untuk membeli jilbab topi. Semalam dirinya sudah membuka celengan. Tabungannya terkumpul tiga puluh ribu. Pas banget buat membeli jilbab model terbaru itu di Toko Aura—toko jilbab langganannya. Terletak tidak jauh dari sekolah.
Wika tersenyum membayangkan besok dia sudah memiliki jilbab topi. Tapi, senyum Wika perlahan pudar, saat mendengar ada tarikan iuran kelas. Rumah salah seorang temannya terkena musibah kebakaran. Gimana, nih?
The Chronicle of Nadia: Gulali! Gulali! (Afrina R. Marfian)
Zahra teman main Nadia tiba-tiba sakit gigi, katanya akibat makan gulali. Kasihan Zahra, tidak bisa pulang karena di rumahnya tak ada orang. Nadia dan teman-temannya mencari cara agar Zahra tidak tersiksa akibat sakit gigi, mereka kemudian memutuskan ke suatu tempat yang tenang, berharap Nadia bisa melupakan rasa sakitnya, bukannya hilang, suara berisik teman-temannya justru membuat Zahra makin tak nyaman, Zahra menangis, semua panik. Apa yang akan mereka lakukan, ya?
Rue Pupulo: Tidak di Rumah (Adimas Soekidin)
Rue dapat tugas berat, tugasnya Cuma mengantar paket, sih. Tapi alamatnya gak lengkap. Jadi mau Tanya-tanya juga susah. Patokanya hanya lading gandum, udah. Akhirnya Rue memutuskan untuk terus melanjutkan perjalanannya mengantar paket. Itung-itung sambil berpetualang di hutan, katanya. Saat Rue menemukan rumah di tengah lading gandum, tanpa piker panjang Rue langsung menghampirinya. Tapi ternyata, rumah itu kosong, yah! Kemana lagi Rue harus mencari?