MITOS JAHAT KARBOHIDRAT? KEPO UNTUK KETO

Rp. 85,000

Rp. {{ formatPrice(priceCheck.pdf.price) }}

(Pdf) +

Rp. {{ formatPrice(priceCheck.hard_copy.price) }}

(Hard Copy)
Type
Qty Stock : Available
Qty
Stock : 17
Note
Mizan Store
Jakarta
4.5

Beberapa jam setelah makan nasi, saya mengantuk sekali.
Badan terasa berat, lemas, tidak bergairah.

Tahun demi tahun, alergi saya semakin parah.
Kurus, tapi diabetes.

Apakah itu terjadi pada Anda? Mengapa? Apa solusinya?

Berdasarkan pengalamannya bertahun-tahun di klinik terapi nutrisi pertama di Jepang, dr. Toru Mizoguchi menerapkan pengobatan ortomolekuler (terapi nutrisi) untuk menangani penyakit yang sulit diatasi. Ternyata mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat dapat menyebabkan kekurangan nutrisi penting. Namun, membatasi karbohidrat secara ketat bisa membuat kalori dalam tubuh  berkurang drastis dan menurunkan kesehatan.

Menurut dr. Toru, yang paling penting adalah mengurangi asupan karbohidrat dan pada waktu bersamaan mengonsumsi lemak, protein, dengan benar. Bagaimana? Simak rahasianya saat dr. Toru mengungkapkan fakta dan menepis mitos tentang:

•     Karbohidrat, lemak, dan protein.
•     Hubungan antara insulin, kelenjar adrenal, dan kekebalan tubuh.

•     Hipoglikemia, gula darah, dan kolesterol.
•     Sakarifikasi dan glukoneogenesis.

Temukan pula jawaban apa dan mengapa:

  • Kolesterol yang selama ini dianggap jahat, jika terlalu rendah justru merugikan.
  • Daya imunitas akan naik jika kita menghindari karbohidrat.
  • Jangan makan nasi atau makanan manis saat perut lapar.
  • Tidak perlu terlalu khawatir dengan naiknya kadar kolesterol.
  • Menghindari nasi putih dan roti, menggantinya dengan ikan dan daging yang banyak.
  • Protein mencegah penyakit dan obesitas.

Dengan mengubah kebiasaan yang tidak sehat, kita bisa segera mendapatkan tubuh yang sehat, terhindar dari diabetes, stroke, hipertensi, demensia, kanker, atopi, asam urat, dan depresi.