Pemenang Man Booker Prize
One of Time’s 5 Best Book
New York Times Bestseller
Tidak ada yang berarti banyak.
Tidak banyak yang benar-benar berarti.
Hanya ada air mata di wajah Rahel dan Esthappen. Kehampaan dan keheningan menyayat batin keduanya. Dua saudara kembar itu berpelukan erat, saling menguatkan.
Terlalu banyak luka yang mengungkung hidup Rahel dan Esthappen. Peristiwa masa silam berkelindan dengan apa yang mereka hadapi kini, terus saja menggoreskan pilu. Semakin pedih ketika mereka menyadari telah menjadi bagian dari Yang Mahakecil, menantang Yang Mahabesar.
Novel debut Arundhati Roy ini telah lama menjadi perbincangan internasional. Sensitivitas tema di tengah kondisi sosial budaya yang kaku, membuat novel ini disanjung sekaligus dihujat. Novel ini pula yang mengantarkan Arundhati Roy sebagai pemenang Man Booker Prize 1997 dan menjadikannya sebagai salah satu penulis kenamaan dunia. Dengan diksi dan lapisan bahasa begitu indah, The God of Small Things menyuguhkan beragam gugatan sosial yang memikat.