Keris itu berdiri tegak. Berpasang-pasang mata menatapnya terkesima. Tidak hanya karena mereka mengenalinya sebagai keris Empu Gandring yang selalu membawa kutukan maut. Tetapi karena mereka sangat yakin, telah memusnahkannya dalam gelegak kawah Gunung Penanggungan puluhan tahun yang lalu.
Kegelisahan menyergap. Pertanda apakah ini? Di pelupuk mata setiap prajurit, bayang-bayang peperangan mulai membayang. Sekali lagi, banjir darah bakal tertumpah di bumi Singasari.
Sandyakala Rajasawangsa, sebuah epos tentang cikal kerajaan besar nusantara: Majapahit. Ditulis oleh penulis kawakan, novel ini adalah salah satu rekam sejarah sepenggal perjalanan bangsa ini.