Aduh, bagaimana ini? Kue yang dibuat oleh Nyonya Kim semalam tiba-tiba menghilang. Detektif Junsu pun dipanggil untuk mencari tahu siapa pelakunya. Dalam memecahkan setiap kasus, Detektif Junsu dikenal sebagai detektif yang mengandalkan pancaindranya: penciuman, penglihatan, pendengaran, pengecapan, dan sentuhan.
Yuk, kita ikuti kisah Detektif Junsu sambil belajar tentang pancaindra!
Pernahkah Anda dicecar pertanyaan yang membutuhkan penjelasan ilmiah oleh anak-anak seperti, “Bunda, kok bayangan kita ada di cermin sih?â€, atau “Ayah, kok gunung bisa meletus sih?â€. Jika ANDA menjawab pertanyaan tadi dengan, “Ya sudah begitu dari sananya Nak...â€, secara tidak sadar jawaban itu akan menurunkan minat anak pada sains sehari-hari.
Menjelaskan sains pada anak-anak jelas tidak mudah. Ditambah lagi, mata pelajaran Ilmu Alam/Sains di sekolah, tidak memiliki keleluasaan dalam cara menyajikannya. Mata pelajaran sekolah akan terikat pada kurikulum, target pengajaran, dan karakter standar pengajarnya. Buku pelajaran di sekolah juga tidak leluasa, atau tidak berhasil menemukan cara penyajian yang 'bercerita' dan 'menarik secara visual' untuk anak-anak yang hidup di era games dan animasi saat ini.
Setiap orangtua pastinya ingin agar anak-anaknya kelak menjadi orang yang memiliki wawasan luas, dan siapa tahu bisa dikenal sebagai salah satu ilmuwan terkemuka dari Indonesia. Jika Anda kesulitan menjelaskan sains dalam bahasa anak-anak, bisa dibantu dengan media buku seperti ini.