“Wahai orang yang ingin lepas dari bahaya dan ingin beribadah secara murni, semoga Allah memberimu taufik. Bagaimanapun, kamu harus memiliki ilmu terlebih dahulu, sebab ibadah itu percuma tanpa ilmu. Ilmu adalah poros. Segala sesuatu berputar mengitarinya …
Agar ibadahmu berhasil dan selamat, kamu wajib mengenal dulu siapa yang harus disembah, setelah itu baru menyembah-Nya. Bagaimana jadinya jika kamu menyembah sesuatu yang belum kamu kenal asma dan sifat-sifat dzat-Nya?”
Demikian Hujjatul Islam Al-Ghazali mengawali uraian dalam karya terakhirnya ini. Lebih jauh beliau juga menerangkan hal-hal berikut: