Apakah kamu akan percaya kalau aku bilang, ada Hantu Rambut Merah di asramaku? Aku tidak membual sewaktu kerasukan dan yakin bahwa Hantu Rambut Merahlah yang menyerangku. Hantu itu sudah muncul sejak pertama kali aku tiba di Philipp-Wagner Internat. Dan, selalu mengunjungiku setiap aku tidur. Bahkan meski aku tinggal sekamar dengan Sarah, gadis yang bisa melihat hantu, semua teror itu tidak berhenti. Hantu itu tetap mengejarku menuju elevator, menggapai-gapai dari pintu, dan memiringkan kepalanya. Aku histeris. Perawat rumah sakit bahkan memasangkan stretcher di badanku, mengira aku diserang gangguan jiwa dan bisa membahayakan keselamatanku serta orang-orang di sekitarku. Tunggu, mungkinkah aku memang mengidap penyakit jiwa? Mengapa hanya aku yang melihat Hantu Rambut Merah itu? Mengapa Sarah pun belum melihatnya sama sekali?