“Dulu istriku rapi, sekarang berantakan. Dulu bicaranya manis, sekarang sering ketus. Dulu suamiku mau bantu-bantu kerjaan rumah, sekarang lihat aku ngepel di depannya pun cuek sambil main gadget. Dulu begini, sekarang begitu. Waktu dulu pendekatan, semua serba menyenangkan, tapi setelah menikah kok jadi berubah.”
Ehm, welcome to the real life!
Selamat datang di kehidupan nyata rumah tangga. Umumnya, angan-angan tentang pernikahan yang semanis gula lambat laun mulai menguap. Kalimat rayuan dan tatapan mesra kian menyusut timbangannya, tersisih oleh berbagai tantangan: hubungan dengan mertua, pengasuhan anak, keuangan, perselingkuhan, sampai hal yang tak diinginkan oleh keluarga mana pun: perceraian.
Tenang. Setiap zaman ada penawarnya, setiap masalah ada solusinya. Bukankah tantangan membuat manusia berkembang?
Buku ini ditulis duet oleh pengampu rubrik psikologi di sebuah surat kabar dan penulis buku pendidikan (keluarga). Pandangan keduanya dipadu dengan kisah banyak keluarga yang akan memperkaya pengetahuan dan pengalaman kita menuju keluarga samara (sakinah, mawaddah, wa rahmah), yakni keluarga yang damai, penuh cinta, dan diliputi kasih sayang.
Dikupas dengan bahasa yang ringan dan lugas, dibahas dengan nuansa kekinian. Selamat membaca.