Puisi-puisi Prilly Latuconsina penuh dengan kontradiksi yang indah: seder hana tapi rumit. Manis tapi getir. Membacanya membuat mulutku luberpujian. Hatiku penuh kehangatan. Perutku sembelit tiga hari. Kayaknya kurang sayuran. Eh..
(Raditya Dika: Penulis, Komedian, Sutradara & Aktor)
Taklugas, tapi segala rasa dalam kata demi kata yang tertulis langsung menyesap dalam benak. Dan meninggalkan sesak, entah mengapa.
(Risa Saraswati: Penyanyi dan Penulis)
Mencurahkan isi hati melalui puisi bukanlah perkara mudah.Ketika remaja lainnya sibuk curhat pada sahabat, Prilly menuangkannya lewat kata-kata. Buku ini membuktikan bahwa Prilly bukan hanya sosok bintang sinetron yang digilai jutaan orang. Mari kita berhenti memanggil Prilly dengan Ratu Serigala, karena sekarang dia adalah pujangga.
( Soleh Solihun: Komedian dan aktor, pernah mau dibunuh sama Prilly di film Hangout)