“Sangat membantu menjelaskan hubungan tasawuf dan filsafat secara ilmiah. Saya merasa bangga .…” —Komaruddin Hidayat, Guru Besar Filsafat UIN Jakarta “… menjelaskan secara filosofis pengalaman mistis dan menawarkannya sebagai sumber sah ilmu pengetahuan. Sebuah studi yang brilian dan berani.” —Mulyadhi Kartanegara, Doktor Filsafat lulusan Universitas Chicago, AS Buku ini secara relatif populer memaparkan epistemologi dalam suatu aliran yang biasa disebut Isyrâqiyyah atau Hikmah, yang di dalamnya pengalaman tasawuf—yang biasanya dianggap tak terperikan (ineffable)—berusaha dipahami secara filosofis-rasional dan kemudian diekspresikan dalam bahasa (proposisional) logis biasa. Tokoh utama yang pemikirannya dianalisis dalam buku ini adalah Mulla Shadra (dan Suhrawardi). Dalam pemikiran keduanya, bukan saja pengalaman tasawuf dipercayai dapat dikomunikasikan, melainkan juga terbuka kemungkinan penyelidikan lebih jauh ke arah pemahaman akan pengalaman mistis sebagai sumber dan metode perolehan ilmu-pengetahuan yang memenuhi syarat-syarat filsafat ilmu modern. Tema-tema yang menarik dibahas di buku ini, di antaranya: ·Dari Mistisisme ke Pengetahuan Presensial ·Filsafat Hikmah dan Filsafat-Filsafat Mistis yang Mendahuluinya ·Pengetahuan Presensial dan Pengalaman Mistis